Yang terpenting adalah bukan sekedar cantik, namun bagaimana mempertahankan kecantikan itu. Walaupun wajah biasa-biasa, namun jika dirawat akan memancarkan aura kecantikan tersendiri. Ibarat batu permata, kilauan cahayanya nampak setelah digosok.
Seorang wanita muslimah hendaknya tidak mengikuti trend kebanyakan wanita. Ia harus mengutamakan berhias untuk suaminya. Karena suaminyalah yang berhak atas diri dan jiwanya, bukan orang lain. Ia harus mampu tampil menawan dengan kesederhanaannya. Berhias untuk selain suami hanya akan membawa kedengkian orang dan buruk sangka, mendatangkan fitnah, serta memancing syahwat orang lain.
Seorang istri sholehah diperbolehkan untuk menghias dirinya agar tetap tampil cantik, baik dihadapan suaminya ataupun didepan orang banyak. Namun dalam batas kewajaran dan tidak berlebih-lebihan. Yang tidak diperbolehkan adalah tabarruj, yakni berlebih-lebihan, pamer atau riya'. Tabarruj didasarkan pada sifat sombong dan membanggakan diri, merasa dirinya lebih dari pada orang lain. Sesuai dengan firman Alloh SWT dalam Surat Al-Ahzab : 33, yang artinya : "Dan hendaklah kamu tetap dirumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah solat, tunaikanlah zakat dan taatilah Alloh dan Rosul-Nya."
Ada kecantikan yang tak akan pernah pudar yaitu yang ada dalam qalbu. Kecantikan itu berupa ketaatan kepada Alloh, kesederhanaan, kelembutan dan pengorbanan.
- Semoga Alloh selalu memberikan kita petunjuk dan perlindungan-Nya. Amiinn-
0 comments:
Post a Comment